PESANTREN KILAT REMAJA 1434 H / 2012
M
BISMILLAHIROHMANNIROHIM
l. MUQADIMAH
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan
kepada Rasulullah SAW. Beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Mengkaji
ayat-ayat Allah adalah suatu proses prosesi kehidupan insane yang beriman dan
akan lebih bermakna lagi hidup ini manakala kita dapat mengamalkan ayat-ayat
Allah, agar kecintaan kita kepada-Nya semakin dekat, karena Allah akan dekat
kepada kita, jika kita pun dekat kepada-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semua
bentuk kabaikan sudah Allah tuliskan di dalam Al-Qur’anul Karim maupun melalui
risalah Nabi yang menjadi Qudwa atau contoh bagi kita.
Oleh karena itu melalui Yayasan
Nasiman insya Allah kami mengajak para remaja untuk mengikuti kegiatan
pesantren kilat yang manadi dalam kegiatan initerdapat kajian-kajian keislaman
yang bertujuan membenyuk remaja muslim dan muslimah yang taat menjalankan agama
nya.
ll. DASAR PEMIKIRAN
1. Menambah wawasan keislaman serta
dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
2. Membangun ikatan persaudaraan yang
kuat antar sesame muslim guna mencegah terjadi nya tawuran antar pelajar yang
kini kerap terjadi.
3. Kuatnya pengaruh budaya globalisasi
dan deras nya arus informasi dunia melalui kecanggihan tekhnologi yang sedikit
banyak mempengaruhi gaya hidup kaum remaja.
4. Remaja yang sangat belia adalah
harapan agama dan bangsa yang harus terus di bina dan di kuatkan semangat keislaman nya untuk menghadapi
tantangan masa depan
lll. LANDASAN
1. Firman Allah surat Ali Imron ( QS : 3 : 110 )
“Kamu adalah
umat yang terbaik yang di lahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf
dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Allah
2. Hadist Rasulullah SAW.
Dari Abu
Sa’id Al Khudry Radhiyallahu’anhu berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “ barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia
merubah (mengingkari) dengan tangan nya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah
(mengingkari) dengan lisan nya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari)
dengan hati nya dan itulah keimanan yang paling lemah” (HR. Muslim)